Peluang ada di mana saja, akan tetapi hanya sedikit orang yang berhasil memanfaatkan peluang yang ada. Salah satunya adalah mahasiswi yang berdomisili di Jogja bernama Ayu Mulyanti.

Ayu merupakan pelaku usaha yang memiliki ide membuat beanbag. Beanbag adalah kasur atau bantal empuk untuk santai :

beanbag

 

Kenyamanan seseorang saat bersantai sangat ditentukan oleh tempat duduknya. Untuk itu telah ada berbagai macam inovasi dalam pembuatan tempat duduk. Beanbag sendiri merupakan kasur atau bantal duduk yang tengah digemari masyarakat saat ini.

Ayu mengamati saat itu di Yogyakarta beanbag sangat jarang ditemui. Kalau saja ada, pasti harganya mahal bisa mencapai 1 jutaan. Akhirnya ia memiliki ide membuat beadbag dengan harga murah.

Ayu memulai bisnis ini pada tahun 2014. Dengan mengajukan sebuah propsal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan. Beruntung, saat itu proposal tersebut diterima dan bersama rekan satu timnya, mereka mendapatkan kucuran dana sebesar 11 juta.

Dana tersebut kemudian dia gunakan untuk bereksperimen menciptakan bean bag yang nyaman digunakan dengan harga yang terjangkau. Dia pun membeli bahan baku, membayar ongkos jahit dan biaya pemasaran.

Bantal besar yang berisi butiran styrofoam tersebut pun berhasil dia produksi dan mulai dipasarkan secara umum melalui akun Instagram @berrybeanbag.

Pada beberapa bulan pertama, bean bag buatannya masih sepi peminat, namun hal itu tidak membuatnya patah arang. Ayu pun terus gencar berpromosi hingga akhir dilirik oleh sebuah perusahaan interior dan bekerja sama untukk menjadi pemasok.

Sekarang, dalam sebulan Berry Bean Bag bisa mendapatkan pesanan hingga 40 buah, dengan rata-rata harga Rp420.000 hingga Rp600.000. Harga tersebut disesuaikan dengan ukuran dan desain yang diinginkan konsumen.

“Mayoritas pemesan dari institusi atau perusahaan yang membutuhkan bean bag untuk melengkapi dekorasi interiornya,” katanya.

Karena ukuran bean bag yang relatif besar, biasanya menyusahkan pemesan dari luar kota karena ongkos kirimnya akan membengkak. Ayu kemudian menyiasati hal tersebut dengan menjual bungkus bean bag khusus konsumen di luar kota.

Bungkus atau cover bean bag tersebut dia jual dengan kisaran harga Rp200.000-Rp300.000, dan konsumen cukup membeli butiran styrofoam untuk isiannya di daerah masing-masing.

“Semua bean bag yang dijual covernya bisa dibuka, sehingga bisa dicuci kalau kotor,” katanya.

Saat ini, dia tak hanya memproduksi bean bag, tetapi juga mulai memproduksi alas duduk. Dia membuat bantal duduk dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan harga Rp150.000 per pasang.

“Margin keuntungannya sekitar 20% untuk bantal duduk, dan lebih besar untuk produksi bean bag,” katanya.

Dia pun menerima pemesanan bantal duduk dengan motif, ukuran dan bahan yang bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen. Misalnya, belum lama ini dia mendapatkan pesanan dari sebuah rental PS yang menginginkan bantal duduk ukuran 75 cm x75 cm.

Meskipun belum lama terjun di bisnis ini, Ayu tetap optimistis usaha pembuatan bean bag dan bantal duduknya akan tetap berkembang di masa depan, seiring dengan semakin banyaknya orang yang senang mengoleksi benda-benda untuk untuk menghias rumahnya. (hrz/ref:bisnis.com)