Game saat ini hampir menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah perkembangan teknologi. Jika jaman dulu untuk bermain game digital hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja, kini game atau game online hampir bisa dilakukan oleh siapa saja.

Ketika seorang mulai ketagihan bermain game, atau rasa penasarannya untuk menyelesaikan misi dengan cepat, perlu sebuah jalan pintas diantaranya dengan melakukan pemebelian item tertentu. Misalnya saja gems pada game Throne Rush atau Clash Of Clans, dengan special item tersebut pemain game akan lebih cepat mendapatkan apa yang mereka inginkan.bisnis voucher game

Pada tahun 2009, sebagian besar voucher game sangat sulit didapatkan, biasanya hanya terdapat di warnet dan harus menggunakan komputer tersebut. Diawali dengan keluhan tersebut, Ashadi memulai bisnisnyan dengan “UniPin” kata pendek dari Universal Pin dengan arti satu pin bisa digunakan untuk semua jenis game.

 

“Banyak voucher game yang hanya untuk satu game online saja. Dari sanalah muncul ide gimana caranya supaya dalam satu voucer bisa digunakan banyak game online,” Kata Ashadi sebagai Direktur Eksekutif PT 24 Jam Online.

Saat ini PT 24 Jam Online sudah bermitra dengan Indomaret yang mempunyai lebih dari 11 ribu cabang yang tersebera di Indonesia. Voucher Game yang dijual dengan nominal mulai dari 10 ribu sampai 5 juta.

Kesuksesan Ashadi tidaklah mudah, dalam memulai usahanya tak terhitung lagi berapa modal yang dikorbankan. Ia sebut fase tersebut adalah fase ‘berdarah-darah’.

“Kalau dulu membangun perusahaan IT tidak mudah, investasi harus besar. Sekarang, kalau bisnis berkembang bisa langsung ganti server ke Indonesia” katanya.

Hal yang terdengar sepele seperti apa yang ia kenang ketika anak sekolah membeli voucher Rp 10.000 dan kemudian komplain. Dari anak komplain anak kecil, bisa mempengaruhi perusahaan kedepannya. Komplain tersebut dilayani dengan baik, dan anak tersebut melakukan promosi karena kepuasannya melalui mulut-ke-mulut mulai dari teman-temannya.

Jadi setiap keluhan harus ditanggapi secepat mungkin, selain itu diperlukan adalah inovasi dan produk yang stabil.

“Pengalaman saya bekerja di beberapa perusahaan IT, banyak produk bagus tapi tidak stabil, serta jual putus. Memang uang yang didapatkan seketika banyak, tapi ya sudah, cuman itu saja.” Pendapatnya

Selain itu ia juga memberi peringatan kepada entrepreneur atau pengusaha muda dalam membangun startup.

“Anak-anak muda Indonesia kaya akan ide-ide segar, tapi sebagian besar lupa mengubah ide-ide tersebut menjadi uang.” ( ref antara.com/ hrz )