Mainan ini nggak cuman buat anak kecil, tapi remaja bahkan dewasa pun lagi pada getol sama barang mungil bernama “Fidget Spinner” (Google Translate: pemintal gelisah – Kamus Bahasa Indonesia: Penghilang Stress – Bahasa Yunani: Ben Ra Edan).

Nggak tahu kenapa baru sekarang ramenya, padahal nih genk, sebenarnya mainan semacam spinner udah ada sejak tahun 90-an.

Kata LiveScience, “Fidger Spinner” adalah perangkat bearing kecil yang bisa diputar pengguna di antara jari-jarinya. Momentum mainan ini memberikan pengalaman sensoris yang menyenangkan, menurut ulasan pengguna, sementara tantangan untuk melempar, mentransfer dan memutar-mutar pemintal telah dilakukan di seluruh dunia – kamu bisa lihat video instruksional di YouTube.

“Spinner dipasarkan untuk individu yang memiliki gangguan kecemasan, autisme, dan ADHD. Tidak mengherankan, klaim ini mungkin berlebihan,” kata para ilmuwan.

“Menggunakan gadget mirip pemintal lebih cenderung sebuah gangguan daripada manfaat bagi individu dengan ADHD,” tambah Mark Rapport, seorang psikolog klinis di University of Central Florida yang telah mempelajari manfaat gerakan yang mendapat perhatian pada orang-orang dengan ADHD.

Lantas, apa untungnya bermain fidget spinner?

Terapi sering menggunakan mainan indrawi seperti cakram taktil, bola Koosh dan bahkan putties atau lempung untuk menenangkan anak-anak yang memiliki masalah pemrosesan sensorik. Demikian pula, penelitian telah menunjukkan bahwa gerakan dapat membantu anak-anak ADHD untuk fokus. Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Child Psychology oleh Rapport, melihat anak-anak berusia 8 sampai 12 tahun dengan ADHD – para periset menemukan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas motorik kasar – yang berarti pergerakan anggota tubuh atau bagian tubuh yang besar – tampil lebih baik daripada mereka yang duduk diam selama tugas yang melibatkan memori kerja, yang merupakan jenis memori yang digunakan untuk memproses informasi yang masuk. Olahraga juga telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak pengidap ADHD.

Tapi tanpa penelitian yang secara khusus melihat pemintal gelisah, tidak mungkin mengatakan dengan pasti apakah perangkat tersebut dapat membantu anak-anak dengan ADHD, Rapport mengatakan kepada Live Science. Dia menduga bahwa mainan genggam kecil tidak akan banyak membantu. Mereka tidak memerlukan gerakan tubuh yang kasar, katanya, yang tampaknya bertanggung jawab untuk meningkatkan aktivitas di area otak frontal dan prefrontal yang bertanggung jawab untuk mempertahankan perhatian. Pemintal juga mengganggu secara visual, sehingga mereka bisa menarik perhatian anak dari papan tulis atau guru, kata Rapport.

Jadi kesimpulannya adalah, ini adalah mainan. Tidak harus berlebihan, ini bukan sebuah ‘penemuan spektakuler’ untuk penderita gangguan kecemasan. Kamu boleh mencobanya.