Temanggung – Hujan Es tidak hanya terjadi di wilayah negara subtropis, akan tetapi di kawasan tropis pun bisa terjadi, termasuk juga di negara Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa. Penyebab adanya hujan es di Indonesia bukanlah merupakan fenomena yang aneh, akan tetapi bisa dijelaskan dengan sains.

wpid-img_20151128_174743.jpg

Penyebab Hujan Es

Dalam Ilmu Meteorologi, hujan es disebut dengan hail. Hail merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Pembentukan bola es tersebut melalui kondensasi uap air yang mengalami pendinginan di atmosfer pada lapisan diatas level beku. Es tersebut awalnya berupa bongkahan besar. Ukuran bola yang besar akan mengecil disebabkan suhu dibawah lebih hangat.

Hujan es lebih banyak terjadi pada negara subtropis, namun tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah dekat equator atau garis khatulistiwa. Seperti pada peristiwa yang dianggap masyarakat sebagai fenomena (baca : Banyak Genteng Bocor Akibat Hujan Es Batu di Temanggung ) pada sore hari tanggal 28/11/2015. Hujan es yang disertai angin kencang seperti puting beliung berawal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis di sekitar permukaan bumi.

Kemungkinan lain juga berasal dari awal multisel dan pertumbuhan secara vertikal (tegak keatas), serta luas area horizontal (mendatar) sekitar 3-5 kilometer. Hujan es terjadi dalam waktu yang cukup singkat, yakni sekitar 3 sampai 10 menit. Peristiwa seperti ini hanya bersifat lokal pada suatu daerah saja. Jenis awan berlapis ini menjulang kearah vertikal sampai pada ketinggian 30.000 ft dengan bentuk menyerupai bunga kol dan disebut juga sebagai awan Cumulo Nimbus (CB).

mediamuda.com hujan es fenomena.jpg

Hujan Es di Parakan

Pada saat terjadi hujan es di Temanggung, daerah tersebut saat itu bersuhu 23 derajat celcius (lumayan dingin). Bongkahan es batu yang jatuh dari atas tidak bisa mencair sempurna karena saat diatas suhu udara mencapai -40 derajat celcius.(hrz)