Melbourne – Presiden Joko Widodo mengatakan “tidak ada kompromi” kedaulatan Negara Indonesia di Laut Cina Selatan yang diperebutkan, menjelang kunjungan nya ke sekutu negara Amerika Serikat, Australia.

Komentar datang setelah menteri luar negeri Australia, Julie Bishop, 2/11 mengatakan, kedua negara sedang mempertimbangkan patroli angkatan laut bersama di perairan yang diperebutkan.

China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, di mana sekitar $ 5 triliun perdagangan melewati setiap tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Indonesia juga mengklaim bagian dari laut tersebut.

“Dalam hal kedaulatan Indonesia, saya tidak kompromi. Saya tidak kompromi,” kata Jokowi kepada Australian Broadcasting Corporation pada hari Sabtu.

Pesawat-pesawat tempur Indonesia menggelar latihan besar-besaran bulan lalu di perairan sekitar kepulauan Natuna, menyusul serentetan face-off antara angkatan laut Indonesia dan kapal nelayan Cina di ujung selatan yang kaya gas dari Laut Cina Selatan.

China, sementara tidak berselisih dengan klaim Indonesia terhadap Kepulauan Natuna, telah menimbulkan kemarahan Indonesia dengan mengatakan kedua negara telah “tumpang tindih klaim” ke perairan dekat dengan mereka, suatu daerah Indonesia yang disebut Laut Natuna.

Australia sebelumnya telah menuai kritik dari China untuk menjalankan penerbangan pengintaian di atas pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan dan mendukung kebebasan latihan navigasi AS.

Jokowi akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, 6/11 tengah pemanasan hubungan dan dorongan baru untuk perjanjian perdagangan bilateral antara kedua negara, diharapkan selesai tahun depan.

Hubungan antara Indonesia dan Australia mencapai posisi terendah dalam sejarah di bawah mantan Perdana Menteri Tony Abbott yang digulingkan oleh Turnbull dalam kudeta pada September tahun lalu.

Sumber:Reuters.