Banyak kawasan di Indonesia yang menjadi target investasi bisnis. Kebanyakan investor mengarah ke wilayah Jakarta, atau sekitar Jabodetabek, dan beberapa kota besar di Indonesia. Namun tak jauh dari Jakarta, potensi besar ada di kawasan Cikarang. Kawasan yang merupakan bagian Kabupaten Bekasi provinsi Jawa Barat itu ternyata memiliki prospek bisnis cerah.

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady

Salah seorang pebisnis properti dari Lippo Group Mochtar Riady mengatakan bahwa Cikarang dengan segala potensinya dan didukung dengan penataan sebagai kawasan industri terintegrasi akan menjadi seperti kawasan ‘Shenzen’ yang berada di salah satu kota di Tiongkok / Cina.

“Kawasan Cikarang memiliki prospek bisnis cerah yang dianggap sebagai ‘sunrise’ bisnis properti seperti di koridor timur Jakarta.” Kata Mochtar via WartaEkonomi 21/9.

Menurutnya, pertumbuhan industri di kawasan Cikarang sangat kuat, sehingga menjadikannya sebagai pusat tumbuhnya bisnis properti baru. Menjadi bagian dari tujuh zona kawasan industri di Indonesia,  Cikarang memiliki sekitar empat ribu perusahaan yang berlokasi di kawasan tersebut serta diperkirakan ada 21.000 ekspatriat bekerja.

Dibandingkan dengan wilayah koridor timur Jakarta lainnya (Bekasi Barat dan Bekasi Timur), Cikarang bakal menjadi residensial atau alternatif hunian. Diprediksi dalam waktu 5 tahun kedepan, kawasan Cikarang akan menjadi kota mandiri.

Ali Tranghanda sebagai pengamat properti juga melihat potensi Cikarang yang memiliki prospek bisnis cerah dan bisa menjadi basis ekonomi baru. Telah ada 3 kawasan besar, diantaranya Jababeka seluas 5.000 hektare, Lippo Cikarang 3.000 hektare, dan Delta Mas 3.000 hektare.

“Saat ini banyak perusahaan Jepang yang pindah ke kawasan Cikarang untuk membangun industri otomatif. Selain itu, ada juga dari Tiongkok. Ini sangat luar biasa dan membuat kawasan Cikarang menjadi besar di masa mendatang,” kata Ali yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch.