Pernahkah terpikir di benak Anda ketika melihat sebuah warung atau toko yang berjualan berjejeran, ada yang ramai pembeli dan ada juga yang sepi pengunjung. Atau kita melihat stand yang berada di mall yang hanya berjualan kaos kaki misalnya, apakah penjual itu tidak rugi? untuk menyewa tempat aja biayanya puluhan juta dalam setahun, namun sampai beberapa tahun penjual itu masih bisa berjualan disitu. Itu berarti penjual masih untung, bukan?

Ternyata dalam ilmu perdagangan tidak secara langsung melihat keuntungan sesaat, sebuah perhitungan matang untuk menjalankan bisnis penjualan. Mungkin perhitungan ini bukan rahasia lagi bagi yang sudah bergelut dalam bidang usaha penjualan. Usaha yang baik adalah bagaimana memanajemen keuangan.

Kita ambil contoh dalam penjualan kaos kaki di mall tersebut. Mulai dari modal awal membuka usaha. Misal modalnya adalah 100 juta rupiah dengan perincian :

  • Sewa tempat atau kios = 40 jt
  • Gaji karyawan = 1,5 x 12 = 18 jt + bonus 2 jt = 20 jt
  • Belanja / kulakan dagangan = 20 jt
  • Membuat etalase dll = 10 jt
  • Operasional 10 jt

Lantas, bagaimana supaya bisa mencapai BEP atau ROR atau kita gunakan saja istilah yang mudah dipahami yaitu balik modal?

Disini adalah cara menghitung target harian untuk produk cepat jual seperti pakaian, makanan, alat tulis, atau produk sebagainya. Sedangkan target mingguan seperti penjualan barang elektronik, furniture, dlsb. Sementara untuk penghitungan bulanan seperti penjualan kendaraan, dan barang mahal lainnya.

Ketika kita menghitung berapa kaos kaki yang harus terjual supaya bisa balik modal dalam setahun, caranya adalah dengan berapa besar modal dan berapa jumlah hari dalam setahun.

Balik modal = Rp 100.000.0000 / 365 hari

Maka diasumsikan dalam sehari paling tidak ada pemasukan = Rp 273.000 perhari

Kita anggap harga kaos kaki per unitnya adalah 50.000

maka setidaknya cukup 6 pembeli (50.000 x 6 = 30) dalam sehari untuk bisa mengembalikan modal dalam setahun dan selebihnya adalah keuntungan. Simple. Namun masih ada catatan tambahan, tersedianya kaos kaki juga berkurang dan harus belanja lagi.

Modal awal belanja kaos kaki adalah 20 jt, margin atau keuntungan adalah 20%. Jumlah awal barang adalah : 20.000.000  / ( 50.000 – (20% x 50.000) = 20.000.000/40.000= 500 unit

Target penjualan per hari adalah 10 unit, 6 unit wajib masuk kas. Sementara sisanya untuk belanja lagi dan sebagian adalah keuntungan.

Maka untuk kelangsungan usaha dan ketersediaan barang, harus cermat mana laba yang digunakan untuk konsumsi dan mana yang digunakan untuk modal belanja.

Itulah alasan mengapa para penjual dagangan yang terlihat sepi mereka masih tenang-tenang saja. Metode ini adalah salah satu cara yang digunakan para usahawan kecil maupun yang sudah mempunyai bisnis besar. Semoga artikel ini bermanfaat.

(hrz/mediamuda.com)